ENCIKEFFENDYNEWS.com

Ketika permasalahan hidup membelit dan kebingungan serta kegalauan mendera rasa hati. Ketika gelisah jiwa menghempas-hempas. Ketika semua pintu solusi terlihat buntu. Dan kepala serasa hendak meledak: tak mengerti apalagi yang mesti dilakukan. Tak tahu lagi jalan mana yang harus ditempuh. Hingga dunia terasa begitu sempit dan menyesakkan.
Ketika kepedihan merujit-rujit hati. Ketika kabut kesedihan meruyak, menelusup ke dalam sanubari. Atas musibah-musibah yang beruntun mendera diri. Apalagi yang dapat dilakukan untuk meringankan beban perasaan? Apalagi yang dapat dikerjakan untuk melepas kekecewaan?
Ketika kesalahan tak sengaja dilakukan. Ketika beban dosa terasa menghimpit badan. Ketika rasa bersalah mengalir ke seluruh pembuluh darah. Ketika penyesalan menenggelamkan diri dalam airmata kesedihan. Apa yang dapat dilakukan untuk meringankan beban jiwa ini?
Allah berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada-Nya, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”
Rasulullah bersabda, “Ikutilah kesalahan dengan amal baik, niscaya ia akan menghapus dosa-dosamu.”
Seperti Ibnul Jauzi bilang, “aku pernah dihimpit permasalahan yang membuatku gelisah dan galau berlarut-larut. Kupikirkan dan kucari solusi dengan segala cara dan usaha. Tapi aku tidak menemukan satu jalan pun untuk keluar darinya, hingga kutemukan ayat itu. Maka kusadari, bahwa jalan satu-satunya keluar dari segala kegalauan adalah ketakwaan. Dan ketika jalan ketakwaan itu kutempuh, tiba-tiba Allah sudah lebih dulu menurunkan penyelesaian. Maha suci Allah”.

Dengan keyakinan, ku coba jalankan titahNya. Tertatih, kucoba mengikuti sunnah Sang Nabi. Saat diri berhadapan dengan permasalahan yang memepatkan rasa, hingga tak terlihat jalan keluarnya, kucoba lebihkan amal-amal dari yang biasa. Berinfaq lebih banyak.
Tersenyum lebih banyak. Memaafkan lebih banyak. Menolong orang lebih banyak. Menambah ibadah harian lebih banyak. Dengan semua itu akan memberikan energi positif bagi kondisi fisik dan psikologis, hingga ketenangan pun tercipta dan pikiran jernih pun terasa.
Pada gilirannya, jalan keluar mulai tampak ujungnya. Dan Allah menurunkan kemantapan hati dalam memilih langkah penyelesaian. Saat kesedihan menyelimuti dan rasa bersalah menyesaki, kucoba ikuti sunnah nabi dengan disertai doa: Semoga Allah mengampunkan segala dosa.
Silaturahmi. Ya, silaturahmi lah yang saya lakukan. Sebuah tindakan paling realistis yang saya temukan saat itu. Saya mengunjungi semua kerabat, kawan dan handai taulan, saudara-saudara, orang-orang saleh, para guru, tetangga sekitar dan lain-lain yang selama ini saya terlupakan oleh kesibukan. Dan ketenangan pun sedikit demi sedikit tercipta. Meredakan gelisah jiwa. Membersihkan noda-noda dalam dada. Sesudahnya, kutemukan jalan menuju taubat dan kutemukan kafarat pembayar dosa dan duka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation