ENCIKEFFENDYNEWS.com
Ketiga: jangan biarkan diri ini diam manakala sendirian. Di dalam Islam, tidur pun bisa berarti ibadah. Tapi itu bukan berarti dapat kita terjemahkan bahwa banyak tidur lantas banyak ibadah. A.B. Vajpayee saja, mantan Perdana Menteri India yang Hindu, membatasi tidurnya hanya empat jam sehari. Demikian pula rata-rata pemimpin dunia, sedikit tidur. Kita bisa mengisi waktu sehari-hari ini dengan berbagai kegiatan yang memberikan sumbangan pengetahuan dan keterampilan. Dalam kesendirian, kita bisa jadi seorang peneliti, penulis, hingga pengamat yang handal.
Penatalaksanaan salah satu aspek dari ketiga langkah ini atau kombinasi dari ketiganya, bila dilakukan terus menerus, bukan tidak mungkin akan menjadikan multi-skilled-man. Manusia yang memiliki keterampilan ganda. Tukang kayu merangkap kemampuan reparasi elektronik. Pinter masak tapi juga pandai memotong rambut. Insinyur namun juga pandai dakwah. Ahli kesehatan yang juga pandai menulis, dan lain-lain.
Ringkasnya, kita tidak butuh sederetan gelar ataupun segudang penemuan ilmiah agar dikatakan berhasil dalam hidup ini, karena poin tertinggi manusia di hadapan Allah SWT hanyalah taqwa. Kita bisa ‘besar’ karena telah mampu menemukan potensi yang ada dalam diri kita sendiri. Dari penggalian kompetensi diri insyaallah akan lahir manusia-manusia yang berkualitas, berpotensi tinggi, hingga manusia ahli.
Penggalian potensi diri yang tepat akan membuat setiap individu sadar akan perannya. Setiap pribadi yang cinta kerja, dengan landasi niat ibadah, akan menciptakan tatanan dan pola pikir masyarakat yang sehat. Yang pada akhirnya, insyaallah, bakal mampu mengeliminasi salah satu masalah besar yang dihadapi bangsa kita selama ini, yakni pengangguran.
Wallahu a’lam.
