ENCIKEFFENDYNEWS.com

Judul di atas tertempel di meja kerja seorang teman. Wajahnya cerah menyimpan genangan air keikhlasan. Tatapan matanya berbinar seakan tak ada rasa letih menghadapi gelombang kehidupan. Senyuman menghiasi dan membuktikan dia adalah orang yang menyenangkan.

Aku terheran-heran, hadirku ke dia karena kabar ujian hidup yang besar. Istrinya stroke, sebelah badannya lumpuh, anak pertamanya lahir cacat dengan kaki mengecil sebelah dan jalannya harus ditopang kruk. Tiga anaknya yang lain terserang hepatitis sehingga pertumbuhannya terhambat dan bayinya yang masih merah harus menjalani terapi biru (penyinaran fototerapi dengan lampu biru) karena terindikasi adanya penumpukan bilirubin (bayi kuning).

Namun semua tak membuat dia sedih,”Kenapa kamu tidak sedikitpun nampak sedih, padahal ujian berat sedang menimpa ?” tanyaku. Dengan tersenyum dia menjawab,”Saya manusia biasa tak luput dari rasa sedih, tapi kesedihan bukan penyelesai masalah, maka aku tulis ‘La Tahzan’ dan tambahan Don’t be Sad dari istriku agar aku tidak larut dengan kesedihan dalam menghadapi ujian”.

Kejadian diatas mengingatkan saya pada sebuah kitab yang dikarang oleh Dr. Aidh Al-Qarni yang berjudul La Tahzan yang tarjimnya diterbitkan oleh Qisthi press. Pada kitab tersebut diurai berbagai ujian yang menimpa manusia dan diberikan solusi agar tidak bersedih menghadapi semua ujian tersebut. Pada salah satu bahasannya memberikan resep agar tidak bersedih yaitu : Percaya sepenuhnya kepada Allah. Kesadaran bahwa semua yang telah Allah takdirkan akan terjadi. Sabar adalah senjata paling ampuh yang dipergunakan oleh orang yang mendapat ujian. Jika tidak sabar lalu apa yang bisa dilakukan. Dan tidak akan terbantu hanya dengan perasaan resah. Mungkin saja akan berada dalam kondisi yang lebih jelek daripada kondisi saat ini. Dari waktu ke waktu jalan keluar akan selalu terbuka. Memang dengan menerapkan resep diatas secara ruhiyah akan terlapangkan diri ini dari heterogenitas problem kehidupan. Meletakkan setiap permasalahan pada porsi jiwa yang benar adalah obat mujarab untuk membuang rasa sedih gundah gulana. Pelajaran agar perilaku hidup yang gampang larut dalam duka terkikis habis oleh sifat sabar dan selalu memandang hari ‘tomorrow will be better’.

La Tahzan, sabar dan optimisme bahwa setiap problem pasti ada jalan keluarnya, setiap penyakit ada obatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation