ENCIKEFFENDYNEWS.com

Pada suatu hari Ummu Al-Fadhl yang masih kerabat Nabi Muhammad Saw menimang seorang bayi. Melihat hal ini, Rasulullah mengambil bayi itu dan menggendongnya. Tiba-tiba si bayi kencing dan membasahi pakaian beliau. Ummu Al-Fadhal langsung merenggut bayi itu secara kasar dari gendongan Nabi. Nabi menegurnya, “Pakaian yang basah ini dapat dibersihkan, tetapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa sang anak akibat renggutanmu yang kasar itu.”

              Nabi tidak ingin bayi tersebut diperlakukan secara kasar, karena mengkawatirkan apa yang dialaminya itu akan dapat mempengaruhi jiwa si anak hingga dewasa. Seperti kekhawatiran Nabi, para pakar ilmu kejiwaan dewasa ini berpendapat, perilaku yang dialami seorang anak akan mempengaruhi jiwanya ketika ia dewasa.

              Apa yang diperlihatkan oleh Nabi itu juga menunjukkan pentingnya  pendidikan sejak dini. Bahkan dalam salah satu hadist, beliau menyatakan,”Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat.”

              Begitu besarnya perhatian Nabi terhadap pendidikan umatnya, hingga beliau mengecualikan sejumlah tawanan Perang Badar yang bisa membaca dan menulis. Mereka bisa bebas dengan tebusan mengajar membaca dan menulis kepada kaum muda muslim.

              Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan meletakkan tanggung jawab kepada para orangtua dalam memenuhi hak anak dibidang ini. Bahkan, mereka yang sedang mempelajari ilmu bisa dibebaskan dari perintah jihad perang.

              Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberikan peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya  mereka itu dapat menjaga dirinya. (At- Taubah: 122).

              Ketika membahas tentang pengetahuan, seorang ulama Iran, Sayyid Mohamad Husain Thabathabai menyatakan, Al- qur’an tidak mengartikan ilmu pengetahuan sebatas ilmu agama saja, tetapi mencakup segala sesuatu yang bisa mencerahkan manusia dan membantu mereka dalam masalah-masalah dunia dan akhirat.

              Tapi sangat disayangkan, disaat pemerintah mencanangkan wajib belajar, banyak pihak yang merasakan bahwa biaya pendidikan terlalu tinggi, hingga masih banyak orang tua yang tidak mampu membiayai pendidikan anaknya.

              Dalam kaitan ini, patut kita hargai konsep ‘fikih sosial’ yang telah dicanangkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah M Amien Rais, yaitu mempertajam perhatian pada soal-soal kemasyarakatan, termasuk masih adanya ketidakadilan dan ketimpangan dibidang pendidikan.

              Mengingat sasaran bidang pendidikan lebih banyak untuk anak dan remaja, yang nantinya akan menduduki posisi strategis dalam pembangunan bangsa, apakah tidak sebaiknya anggaran dibidang ini diperbesar di tahun-tahun mendatang. Apalagi kita telah banyak mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, sehingga sebagian anggarannya itu bisa dialihkan ke bidang pendidikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation