MENYAMBUNG KERABAT ENCIKEFFENDYNEWS.com Rasulullah SAW bersabda, ”Kenalilah keluargamu, sambunglah tali silaturahim. Karena, tidak ada hal dekat jika ia dijauhi, meskipun menurut pandangan orang hakikatnya ia adalah kerabatnya. Dan, tidak ada hal jauh jika ia didekati, meskipun menurut pandangan orang ia hakikatnya jauh.” (HR Abu Dawud al-Thayalisi dan Al-Hakim al-Naisaburi).

Keluarga adalah unit masyarakat terkecil kita semua. Kepada mereka, kita meminta bantuan dan pertolongan saat kita kesusahan. Kepada mereka pula, segala keluh kesah dan persoalan dimusyawarahkan bersama. Merekalah ikatan batin terdekat yang bisa memberi dan menerima kita dengan sepenuh hati.

Namun, dalam kenyataan hidup sehari-hari, tidak semua orang peduli akan pentingnya peran keluarga. Tidak jarang, kita banyak mendengar adanya konflik dan perseteruan yang berujung pada prahara putusnya tali kekeluargaan. Tidak cukup dengan itu, masing-masing pihak menyimpan dendam kesumat dalam hati yang suatu saat bisa meledak dan dilampiaskan dalam bentuk kejahatan fisik. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Pertama, mereka kurang memahami hakikat keluarga. Maksudnya, keluarga hanya dipandang dari sisi keterikatan secara fisik atau biologis, bukan keterikatan batin.

Kedua, kurangnya penghargaan terhadap keluarga. Ini, misalnya, dapat dilihat dari sikap abai terhadap persoalan yang hakikatnya adalah persoalan bersama dan butuh penyelesaian bersama pula. Namun, diselesaikan secara sepihak, tanpa menyertakan pihak yang lain. Akhirnya, tidak ada dialog interaktif bersama. Yang ada dialog monolog. Satu pihak keluarga membebankan urusan itu sepenuhnya kepada pihak yang lain.

Ketiga, kurangnya intensitas dalam berkumpul. Hampir tidak ada waktu untuk berkumpul, saling bertukar pikiran dalam suasana harmonis kekeluargaan. Padahal, hal terpenting dalam hubungan antar keluarga adalah komunikasi. Komunikasi yang minim lebih banyak menimbulkan kesenjangan. Pada gilirannya, antar keluarga serasa makin jauh secara batin, meski secara lahir ada keterikatan.

Sudah ratusan tahun yang silam, Rasulullah SAW mewanti-wanti kepada segenap keluarga Muslim untuk mempererat tali silaturahim. Dengan silaturahim, masing-masing keluarga akan mengenal dan mengetahui kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Persoalan akan mudah diselesaikan ketika diangkat ke muka perkumpulan antar keluarga.

Inilah makna penting yang bisa diambil dari hadis Nabi SAW tersebut. Tidak setiap orang mampu menghadapi persoalannya sendiri. Mereka membutuhkan uluran tangan orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan menyendiri. Mereka, mau tidak mau, pasti akan terjun dalam komunitas masyarakat tertentu.

Mengenali keluarga dengan baik dan makin memperat tali silarurahim antar keluarga, merupakan amanah dan pesan Rasulullah SAW yang mesti dilakukan oleh segenap orang beriman. Bangsa yang bermartabat amat terkait dengan martabat yang dibangun oleh masing-masing keluarga di tingkat bawah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation