ENCIKEFFENDYNEWS.com

Tidak terasa Ramadhan 1443 H akan berlalu, dan Idul Fitri pun bakal segera dirayakan menandai selesainya ibadah puasa kita tahun ini. Memang ada dua hal ynag kontradiktif yang berkecamuk di hati orang yang beriman menghadapi saat-saat berakhirnya Ramadhan. Di satu sisi ada rasa kegembiraan karena telah hampir menyelesaikan kewajiban berpuasa yang diperintahkan Allah SWT namun di sudut hati yang lain ada rasa sedih dan haru berbaur dengan kekhawatiran, apakah masih akan bertemu kembali dengan bulan yang mulia ini di tahun yang akan datang? Ataukah ini Ramadhan terakhir yang kita temui karena maut keburu datang menjemput?

Mungkin pada sebagian orang akan menganggap datang dan perginya Ramadhan adalah hal yang biasa-biasa saja sebagaimana datang dan perginya bulan-bulan yang lain, tetapi bagi orang yang beriman yang mengetahui benar akan kelebihan dan keistimewaan bulan Ramadhan, perpisahan ini adalah hal yang berat sebab ia tidak tahu apakah masih berkesempatan bertemu lagi. Wahai betapa bahagianya, andaikan semua bulan dalam setahuh itu Ramadhan semuanya, sehingga dapatlah lebih banyak memperoleh pahala berlipat ganda dari amal shaleh yang dikerjakan.

Inilah yang disabdakan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya:”Lau ta’lamu ummatiy maa fii ramadhaana latamannau an-takuuna-ssanatu kulluhaa ramadhaana lianna-lhasanatu fiihi mujtami’atun wa liththaa’atan maqbuulatun wa-dda’awaati mustajaabatun wa-ldzdzunuuba maghfuurotun wa-ljannata mustaaqatun lahum”,. Artinya:”Seandainya umatku mengetahui apa yang terdapat di dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka menginginkan agar semua tahun itu menjadi bulan Ramadhan. Karena sesungguhnya semua kebaikan berkumpul di bulan Ramadhan, keta’atan diterima oleh Allah SWT), segala do’a dikabulkan, segala dosa diampuni dan surga merindukan mereka”.

Selama bulan Ramadhan, seandainya umat islam telah melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keta’atan dan kepatuhan, maka insya Allah, kehidupan dirinya baik secara fisik jasmaniah maupun mental rohaniahnya akan selalu memantulkan nilai-nilai yang Islami. Secara fisik, ibadah puasa telah membentuk tubuhnya sehat dan kuat, dan secara batiniah, jiwanya bertambah teguh, memiliki daya tahan dan daya juang serta disiplin yang tinggi, disamping juga jiwa yang lembut, kesabaran yang tangguh, dan juga semangat hidup yang tinggi, serta bermacam-macam kelebihan lainnya yang mengangkat derajat manusia Muslim menjadi orang yang muttaqin, yakni orang yang baik dan memancarkan kebaikan kepada apa dan siapa saja dalam lingkungan hidupnya. Ibarat pejuang yang pulang dari medan jihad dengan penuh kemenangan, demikianlah layaknya setiap Muslim yang sudah berhasil menempa dirinya selama bulan Ramadhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post Navigation