ENCIKEFFENDYNEWS.com
Manusia dan jin diciptakan oleh Allah Swt. agar mereka menyembah-Nya.
Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. adz-Dzariyat/51: 56 berikut ini Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah Swt. menghendaki semua makhluk-Nya hanya mengabdi atau beribadah kepada-Nya. Namun demikian, bagaimana mungkin manusia akan menyembah kepada AllahSwt. kalau tidak mengenal-Nya.
Proses mengenali Allah Swt. yang demikian itulah yang kemudian dikenal dengan istilah ma’rifatullah (mengenal Allah Swt.). Allah Swt. telah memberikan kemudahan kepada manusia untuk mengenal Allah Swt. Menurut Sayid Sabiq, ada dua cara untuk mengenal Allah, yaitu; pertama, mengenal Allah melalui ciptaan-Nya, dan kedua, dengan mengenal Allah Swt. melalui nama-nama dan sifat-Nya.
Nama-nama dan sifat Allah Swt. tersebut adalah Asmaulhusna, dan mengenalinya merupakan salah satu cara terbaik untuk mengenal Allah Swt.
Meneladani Sifat Allah melalui Asmaulhusna
Pengertian Asmaulhusna Asmaulhusna merupakan suatu istilah yang terkait dengan nama-nama Allah Swt. Asmaulhusna dalam bahasa Arab berasal dari kata alasma yang artinya nama yang merupakan bentuk jamak, dan al-isma dalah bentuk tunggalnya. Al-husna itu sendiri artinya ‘yang paling baik’. Secara istilah, arti dari Asmaulhusna adalah nama–nama Allah Swt yang terbaik atau terindah.
Lebih dari itu, Asmaulhusna ini tidak hanya mengacu pada nama-nama, melainkan juga mencakup sebutan, gelar, hingga sifat-sifat Allah Swt. Istilah Asmaulhusna ini dikenalkan oleh Allah melalui firman-Nya dalam Q.S. Thaha/20: 8 yang berbunyi:
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ
Artinya: “Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang baik.
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt. yang menurunkan al-Qur’an merupakan pencipta dan pemilik alam ini. Allah Maha Kuasa dan tempat manusia meminta. Untuk memanggil-Nya, Allah Swt. memiliki banyak nama. Semua nama itu baik karena menunjukkan kepada kesempurnaan-Nya, keperkasaan dan keagungan-Nya.
Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Allah Swt. memiliki 99 nama. Imam Bukhari meriwayatkkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw.bersabda: “Dari Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)
Maksud kata “menghafalkannya” adalah menjaganya, memahaminya, menzikirkannya, menjadikannya doa, mengulang-ngulang dalam membacanya dan berusaha berakhlak dengannya, serta mengetahui makna-maknanya. Allah Swt. menamakan dirinya dengan nama-nama dalam Asmaulhusna.
Asmaulhusna merupakan taufiqiyyah, yaitu atas petunjuk Allah dan Rasul-Nya, bukan berdasarkan penalaran manusia. Asmaulhusna merupakan sifat-sifatNya yang mulia dan bukanlah dzat-Nya. Manusia tidak akan pernah mampu untuk memikirkan Dzat Allah Swt. Karena akal manusia memiliki kelemahan untuk mengetahui esensinya. Oleh karena itu, taklif yang dibebankan kepada manusia hanya sebatas menyucikan Allah Swt. dengan asma-asma-Nya. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-Waqi’ah/56: 96 yang berbunyi:
فَسَبِّحۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلۡعَظِيمِ
Artinya: “Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar”